Manusia

Kamis, 14 Maret 2013

KEBERSAMAAN MENGINGAT MASA KELAM



KEBERSAMAAN MENGINGAT MASA KELAM
Saya seorang yang biasa dan telah terbiasa untuk dijadikan bahan gurauan mereka, namun kali ini saya sadar saya juga manusia yang masih menyimpan rasa untuk sedih dan menangis. Sore ini saya tidak tahu kenapa hati teman saya kuat sekali tergerak untuk ngajak saya pulang ngajar privatnya cepat, entah angin dari mana yang memboyong hatinya hingga saya pun sontak untuk serius dalam menyelesaikan waktu-waktu yang sedikit di sore ini. pukul 17.14 kami sampai di asrama, dan langsung menawarkan untuk bermain voly dengan teman-teman asrama, dan tak kalah kamipun mengajak warga lelaki penghuni asrama untuk berpartisipasi memenuhi lapangan voly yang tidak begitu besar. Di daerah Panam di kota Pekanbaru, jam 18.00 masih ada mentari dan terang masih menapaki bumi, magribpun agak lambat untuk dikerjakan.
            Menjelang adzan magrib, diwaktu inilah kejadiannya bermula. Aku tidak tahu bagaimana awalnya dan bagaimana kejadiannya, seperti samar-samar dan hilang kontak dengan pikiran, dalam hitungan detik aku telah membuat mereka teman-teman asrama kehilangan semangat dalam bermain voly lagi. Aku telah melenyapkan kebisingan di sore hari, bola voly nya telah pecah terkena pagar Asrama. Aku kira hanya terpelanting biasa, ternyata itu layangan terakhir bola voly tersebut. Sekujur senyumku dan maafku mungkin tak cukup untuk mengganti kekecewaan kalian, tapi hanya itu yang bisa kuutarakan.
            Beberapa mulut memintaku untuk mengganti aset tersebut, karena ini kali keduanya aku membuat kempes benda yang jalannya menggelinding itu, namun bukankah kita mainnya bersama-sama?? Jika semua mata hanya ditujukan padaku, dan kalian seperti sembunyi tangan, apakah ini yang dinamakan keluarga??????
            Namun tidaklah hal yang diatas yang menjadi buah pikiranku, namun yang mengguyarkan pikiranku sejenak yaitu "kenapa mesti dari tangan Aku??". Oh Tuhan, aku percaya ini telah tergariskan, namun hal ini membuat semua mata tertuju pada ku sejenak dan bibir-bibirpun memilukan hatiku yang sempat buyar dengan kejadian-kejadian yang tengah melanda dikehidupan kini. 
Malu juga sih, apalagi teman-teman semua hobinya ngejek aja, karena itu telah membudaya dalam bahan candaan mereka. 
Yang telah hilang ga akan kembali lagi, seperti kejadian bola tadi. Bola voly yang telah kehilangan tampungan udara karena bocor terkena tusukan tajam besi pagar, mereview pada ku bahwa betapa sempitnya dunia ini. Aku yang baru beberapa minggu menonaktifkan salah satu jejaring sosial yang aku punya lantaran kesal dengan isi-isi yang terdapat didalamnya, kini kembali kesal dengan situs-situs yang lainnya. Sulit dipahami, jika ianya masih seorang yang berwujud manusia. Karena Nabipun hampir sempat berbohong hanya saja Beliau menutupi bohong itu dengan memindahkan kaki satu langkah kearah lain, apalagi manusia yang hidup dijaman sekarang ini.
Yang tadinya hanya sebuah bola voly yang membuat aku mengingat kembali kejadian yang pernah kualami dua tahun yang lalu dan ditempat yang sama boal voly kehilangan keseimbangannya, kali ini juga masih seputar dunia maya. Mungkin aku kurang pantas untuk mendapatkan sebuah senyum di jejaring sosial, dan semoga manisnya hidup akan ku peroleh di dunia nyata nantinya..

Yakinlah, Tuhan lebih tahu apa yang kamu inginkan^^
Jika selalu ditemani bahagia, maka kamu tidak akan pernah tahu apa makna hidup yang sesungguhnya^^
Bahagia yang haqiqi itu datangnya dan dihadiahkan dari Sang Maha Pemilik setiap Jiwa^^
Manusia hanya mampu merencakan, namun semuanya atas izin Pemilik jagat Raya^^
#Semoga insan selalu menyadari setiap langkah yang ia gunakan setiap hariny^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar