SAAT GORO DAN BERITA DUKA
Hari ini 23 September 2012 tepatnya jam 11.00 pagi, saya dikejutkan dengan sebuah berita duka lewat pesan singkat (sms) yang kabarnya datang dari kampung halaman Tanjungkumbik. Pagi ini saya dapat berita bahwa telah terjadi musibah kebaran dan tiga buah rumah ludes dilalap sijago merah. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 10.30 dini hari. Setelah membaca pesan singkat ini, langsung saya telphone adik saya di kampung selaku pemberi informasi kepada saya, dan ternyata memang benar kabar ini adanya. Rasa sedihpun membaluti hati saya, betapa tidak rumah yang terbakar adalah rumah teman seperjuangan saya semasa sekolah dulu dari SD sampai SMA. Rasa lelah habis goro (gotong royong) diasrama tercinta lenyap dan berubah menjadi rasa sedih yang meneteskan air mata. Dengan berada dikejauhan, tak ada yang bisa saya lakukan selain berdo’a agar yang ditimpa musibah diberikan ketabahan dan yakinlah bahwa semua yang terjadi pasti ada hikmahnya.
Gambar rumah terbakar di Tanjungkumbik, Pulau Tiga-Natuna
Peristiwa ini berlangsung hanya dalam waktu
setengah jam (menurut sumber) dan menghabisi dua buah rumah warga dan satu buah
penginapan serta kerugian diperkirakan ± 500.000.000,-. Saat peristiwa
berlangsung, banyak dari warga setempat sedang tidak berada dilokasi kejadian,
kebanyakan warga lagi ada goro (gotong royong) perbaikan tempat saluran air
bersih masyarakat atau PAM. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, dan
dengan adanya musibah ini pompong laut ojek tidak beroperasi seperti biasanya
dikarenakan tenaga-tenaga warga yang ada didalam pompong diperlukan untuk
membantu memadam api.
Sungguh
kuasa Allah itu sangat besar, dalam waktu setengah jam saja tiga buah rumah ini
tinggal tiang, memang semua yang ada didunia ini adalah sebuah titipan yang sewaktu-wakttu
akan diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar