Manusia

Minggu, 13 Mei 2012

KISAH TELADAN


PENYESALAN YANG TAK PERLU DITANGISI

Kisah ini bermula dari kerinduan seorang anak kepada Ibunya, yang  telah lama ia tinggalkan semenjak ia memilih untuk berkeluarga. Selama ia berkeluarga, selama itu pula tidak berjumpa dengan perempuan yang telah melahirkan, memberikan cairan putih dari dadanya, merawat, membesarkan, dan memberikannya kasih sayang, hingga saat ia sudah besar dan menjadi pemuda dewasa sekalipun, ia tetap saja masih berada dalam kata-kata mamanya. Dia adalah pemuda yang baik dan selalu menuruti kata orang tuanya. Semenjak kecil ia hanya tinggal dan dibesarkan oleh Ibunda tercinta, karena ayahnya telah pergi, jauh sebelum ia sempat untuk menatap wajah ayahnya. Ayahnya meninggal dunia sejak ia berusia tujuh bulan dalam kandungan sang mama. Semenjak ayahnya meninggal, mamanya hanya bekerja sendirian demi membesarkan buah hati yang dikasihinya. Dengan gaji seorang guru yang seadanya, namun alhamdulillah cukup untuk beliau membesarkan anaknya.
Waktu memang terlalu cepat merenggut masa-masa bahagia mereka berdua. Setelah menyelesaikan kuliah dan bisa berkerja disalah satu perusahaan ternama, hingga  akhirnya pemuda ini menemukan gadis dambaan hatinya, gadis yang berhasil membuatnya nyaman saat setiap berada disampingnya. Gadis inipun lemah terkulai saat ia berada didekat pemuda tersebut, hatinya seolah-olah tak bisa berpaling lagi ketempat lain. Sungguh pemuda ini telah menemukan apa yang ia cari, seorang gadis cantik yang sempurna dimatanya dan yang bisa merubah sikapnya itu.
Meskipun menyatunya hati dua sejoli ini berawal dari pertemuan yang tak diduga sebelumnya di sebuah rumah makan sederhana, namun tak dapat dielakkan jika keduanya memiliki niat dan tujuan yang sama untuk melanjutkan masa depan yang masih jauh dari pencapaian mereka. Tidak berapa lama menjalani hubungan yang dikenal dengan istilah pacaran itu, merekapun tidak ingin berlama-lama dan memutuskan untuk menikah.
Setelah ia berkeluarga, ia mulai disibukkan dengan keluarganya yang baru ia bina itu. Dan setelah satu tahun empat bulan kemudian, mereka dikaruniakan serang putra yang tampan, dan setelah putranya berusia satu bulan, mereka berdua dikejutkan oleh berita dari sebrang. Ibunda tercintanya telah tiada. Belum sempat membawa dan memperkenalkan putra tampan mereka, ternyata ibundanya atau nenek dari bayi tampan ini telah mendahului mereka terlebih dahulu.
Innalillahi wainna ilaihiroji’un. Dengan terisak tangis sesal yang mendalam kedua suami istri pun tidak mau berlama dirumah mereka, dan mereka langsung pulang ke desa kelahiran sang suami. Sesal yang tiada lenyap dari benak ayah satu anak ini, karena sebelum ibundanya meninggal, beliau pernah menyebutkan satu permintaan yaitu agar setelah menikah, mereka hendaknya untuk tinggal bersama ibunda. Namun, dikarenakan ikatan kerja, mereka tidak bisa memenuhi permintaan sang Bunda. Ternyata permintaan untuk tinggal bersamanya adalah permintaan terakhir yang pernah beliau keluarkan.
Semuanya telah terlukis diatas janji-Nya, maka sebagai manusia mereka hanya bisa ikhlas dan mendo’akan yang terbaik untuk keluarga mereka dan do’a yang selalu dihubungkan buat almh Bunda tercinta agar menempati tempat yang layak disisi-Nya, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar