DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT
Detik kian berlalu, tidak ada kata untuk menunggu. Yang pergi beranjak bersama debu dan melayang mengikuti angin, manusia hanya memiliki dua pilihan yaitu sukses ataukah gagal? Hidup ini tidak terpaut kepada sesiapapun, kita yang menjalani sendiri, jika itu kita rasa baik maka ambil dan ikuti jalannya, namun jika ia menurut kita adalah buruk, tinggalkan dan lupakan. Hidup di dunia bisa dihitung jari, namun yang abadi itu menunggu lebih nyata dan pasti yaitu akhirat. Kita tidak dituntut untuk apapun yang berlaku di dunia, namun semua balasannya akan kita dapati di akhirat kelak J
Detik kian berlalu, tidak ada kata untuk menunggu. Yang pergi beranjak bersama debu dan melayang mengikuti angin, manusia hanya memiliki dua pilihan yaitu sukses ataukah gagal? Hidup ini tidak terpaut kepada sesiapapun, kita yang menjalani sendiri, jika itu kita rasa baik maka ambil dan ikuti jalannya, namun jika ia menurut kita adalah buruk, tinggalkan dan lupakan. Hidup di dunia bisa dihitung jari, namun yang abadi itu menunggu lebih nyata dan pasti yaitu akhirat. Kita tidak dituntut untuk apapun yang berlaku di dunia, namun semua balasannya akan kita dapati di akhirat kelak J
Manusia selalu
saja menanti kebahagiaan, tanpa ia sadar bahwa kebahagiaan itu sebenarnya
terletak pada hatinya, bukan benda yang ia impikan untuk dimiliki yang bersifat
semu didunia ini. Dan untuk jaman sekarang ini, tidak jarang lelaki banyak
mengumbar janji pada wanita pertama yang mampu menarik hatinya, tanpa ia sadar
bahwa wanita adalah sifatnya setia dan hendak menunggu kapanpun itu waktu yang
dijanjikannya. Sebenarnya islam telah mengajarkan kita untuk tidak berlama-lama
dalam menjanjikan sesuatu yang dituntut kearah yang serius, jika itu sebuah
lamaran maka hendaknya dihadapan kedua pihak orang tua atau wali bukan antara
sesama kita yang mungkin cinta nya itu rayuan dari makhluk bertanduk semata J
Betapa ruginya sebagai wanita yang hanya menunggu janji dari lelaki
yang belum tentu akan menjadi imam bagi ia
nantinya, apalagi lelaki itu menjanjikan untuk waktu yang tidak
sebentar. Wanita juga memang selalu setia karena ia menilai lelaki lebih pada
prinsip yang dipegang lelaki, sementara lelaki bisa saja menaruh janjinya lebih
dari satu wanita yang ia jumpai karena lelaki lebih melihat wanita kearah
fisiknya.
Maaf jika bahasa ini banyak mengganggu mata pembaca, namun saya
hanya ingin share sedikit saja dan ini ada sedikit percakapan :
Y : Kamu cantik dan baik, kenapa kamu masih percaya sama dia
(lelaki/pacar), kenapa tidak kamu akhiri aja hubungan kalian, ini kan tidak
boleh dalam agama?
U : Karena aku sudah kenal dia selama 2 tahun, dan aku malu jika
aku lari darinya dan aku berharap dialah jodohku, aku malu jika dia bukan
untukku, harus ku katakan apa pada imamku yang sesungguhnya nanti?
Y : nah, itu kamu tahu dan kamu sadar. Justru, jika tetap kamu
lanjutkan hubungan mu ini kamu akan semakin malu jika seandainya dia bukan
untukmu. Untuk apa kau merasa malu untuk pergi darinya, malahan dengan kamu
tetap bertahan seperti ini, akan membuatmu semakin malu karena semakin banyak
yang ia tahu tentang hidupmu. Bukankah kamu hanya akan cerita siapa kamu hanya
pada imammu?
U : iya sih, itu impianku, hanya imamku saja yang boleh tahu
mengenai ku lebih dalam lagi. Terkadang aku juga bingung dengan apa yang aku
lakukan sekarang, aku juga ingin sepertimu bebas dari tuntutan ijin, laporan,
dsb. Itu hanya membuat kita kadangkala berbohong dengan apa yang kita lakukan.
Namun, pikiran ku buntu untuk menjauhi hal ini :(
Y : kamu salah, pikiranmu tidak buntu, namun bujukan syaitanlah
yang membuatmu tak berdaya, kamu harus kuat dan melawan bujukan itu. Tegakkanlah
yang menurutmu benar, karena hidupmu memiliki pilihan dan hati-hati dalam
memilih pilihan itu.
U : betapa kata-katamu telah merenyuhkan hatiku, bantu aku untuk
keluar dari jurang ini, betapa nistanya aku yang selama ini merasa kuat kalau
dia adalah jodohku, betapa telah banyak yang aku beritahu dia mengenai siapa
aku, betapa banyak keluh yang aku adukan sama dia yang semestinya Allah lah
tempat mengadu, dan betapa hatiku malu dengan rasa yang belum tentu buatku. Terimakasih,
kamu adalah teman terbaikku dan bukan mereka yang selalu mendorongku untuk
terus melanjutkan hubungan yang belum halal ini. Bantu aku teman, untuk meniti
jalan kehidupan ini. :)
Betapa ia malu
dengan apa yang telah ia lakukan, betapa penyesalan itu tak mungkin tidak
datang, karena sesuatu yang menimbulkan salah dan membuat kita rugi, maka akan
timbul sesal yang datangnya pasti belakangan.
Wanita terkadang terlalu polos mendengar syair yang diutarakan
lelaki, tanpa ia sadar syair itu kadangkala bahasa halus yang dibisikkan oleh
pihak ketiga. Betapa telah banyak wanita yang terayu dengan kata-kata manis
yang diciptakan makhluk keji bertanduk itu.
Tidakkah wanita
berpikir bahwa diatas langit masih ada langit, dan tidak menutup kemingkinan
wanita akan menaruh kagum pada lelaki pertama yang ia jumpai hanya dengan
melihat prinsip lelaki itu lebih bagus daripada lelaki yang ia jumpai
sebelumnya :)
Dan Allah itu adalah dzat yang Maha membolak-balikkan hati manusia :).. Sesungguhnya kita sebagai manusia tidaklah lebih buruk dari anjing jalanan jika kita dikalahkan oleh nafsu semata dan akan lebih baik dari malaikat jika kita bisa membawa diri pada ketakwaan yang sesungguhnya.
#semoga bermanfaat :)
salam ukhuah